Eandana, berbahasa Indonesia.

01.33

Apa kabar?

Di tengah pandemi ini, saya harap kesehatan yang didoakan tidak berhenti pada fisik, namun juga diberikan kesehatan pada mental. Keduanya sama penting dan berkait, karena memang berat rasanya menjalani hari dengan segala keterbatasan yang ada ini.

Sudah lama ya tidak menulis di blog ini. Saya sudah menulis blog sejak 2008. Saat masih duduk di bangku SMA. Tentu saja yang menginspirasi saat itu adalah Raditya Dika. Dengan segala kisah jenaka yang ia lontarkan, tak ayal blog saya pun dimulai dengan keseharian yang saat itu terasa penting. Seiring dengan berjalannya waktu, saya banyak mengubah bahasa penulisan. Terkadang Inggris, terkadang Bahasa Indonesia. Kontennya pun berubah menuju review produk kecantikan. Maklum, tren saat saya duduk di bangku kuliah memang mengarah kesana. 

Di tengah gemerlapnya kesuksesan platform Youtube dan social media seperti Instagram dan Tiktok, saya disini kembali mencurahkan isi kepala saya ke dalam blog. Tidak ada yang tahu apakah hari esok saya akan melebarkan sayap ke platform lainnya, namun untuk saya pribadi, saat ini blog masih menjadi platform dimana saya bisa menceritakan panjang lebar mengenai hal yang terjadi di sekitar. Selama pandemi berlangsung, keterbatasan untuk mengobrol ngalor ngidul dengan rekan sejawat jujur membuat saya sedikit linglung. Seperti ada banyak ide yang tidak tersalurkan. Semoga saja bisa benar tersalurkan melalui media ini.

Hari ini, saya memutuskan untuk mengubah blog Eandana menjadi berbahasa Indonesia secara keseluruhan.

Apa yang membuat saya akhirnya memutuskan hal ini?

Beberapa hari yang lalu saya kesulitan tidur dan memutuskan untuk melihat konten youtube. Entah mengapa, video Ali Abdaal muncul di rekomendasi pada dini hari itu. Jujur saya tergelitik melihat judulnya, namun bukan itu hal utama yang mengusik saya. Ali menjelaskan secara singkat bagaimana buku Show Your Work mengubah dunianya. Saya dan Ali memiliki ketakutan yang sama. Apakah yang saya tulis, atau apapun yang saya tampilkan secara publik di dunia maya, akan membuat saya kesulitan di masa depan? Apakah keluarga dan rekan akan malu melihatnya? Apakah saya harus menjadi seorang yang ahli untuk berbagi? Semua keraguan yang membuat saya berhenti, bahkan sebelum memulai -- untuk menulis. Pada kenyataannya, menurut buku tersebut, tidak ada manusia yang peduli. Karena semua orang memiliki kesibukannya masing - masing. Tidak butuh menjadi ahli untuk mendokumentasikan yang terjadi di sekitar kita, dan kita tidak akan pernah tahu kesempatan macam apa yang akan terbuka di masa depan. Maka dari itu, saya memulai kembali perjalanan menulis saya hari ini.  

Mengenai bahasa, ini adalah konsep yang acapkali menghantui kepala saya. Walaupun keseharian saya memang berbahasa bilingual Indonesia dan Inggris, namun dalam hati yang terdalam saya menyukai Bahasa Indonesia dan segala bentuk kecantikan prosanya. Saya pun hingga saat ini masih belajar mengenai cara berbahasa yang baik dan benar. Sungguh saat duduk di bangku sekolah saya merasa Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang sulit. Namun kali ini saya memberanikan diri untuk secara publik memulainya. Pasti akan ada banyak kesalahan, mari kita bersama belajar. 

Saat menulis postingan ini saya berencana membuat satu blog berbeda yang berbahasa Inggris. Mungkin akan saya perbarui informasinya disini sesegera mungkin setelah blog baru itu rampung. Pemisahan konten blog sepertinya akan berdasarkan dengan pasarnya masing - masing. Review produk kecantikan jika memang produk yang baru tersedia di Indonesia, maka akan saya tulis di blog ini. Jika produk tersebut memang berasal dari luar negeri, maka akan saya tulis reviewnya di blog berbahasa Inggris. Juga tidak menutup kemungkinan saya menulis review dalam dua bahasa yang berbeda, jika sanggup. Atau saling mengaitkan link pada review singkat satu sama lain. Postingan review sebelumnya akan saya edit menjadi Bahasa Indonesia, versi inggrisnya akan muncul di blog yang baru, segera.

Senang sekali akhirnya saya membuat keputusan ini. Alih - alih merasa kerepotan, kali ini saya sibuk membayangkan tentang banyak sekali hal yang ingin saya tulis. Semoga disegerakan. 

Salam, 
Andrea.  

Foto yang saya ambil di zaman dahulu kala, sebisa mungkin saya ingin kembali mengulik hobi lama ini. Doakan segera, ya.


   

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih sudah membaca hingga akhir!
Monggo jika ingin berkomentar.

Subscribe